Bazda Lotim Salurkan Bantuan kepada 155 Pelaku Usaha Ekonomi Produktif
Bazda Lotim Salurkan Bantuan kepada 155 Pelaku Usaha Ekonomi Produktif
Bazda Kabupaten Lombok Timur menyalurkan bantuan sebesar Rp 155 juta kepada pelaku usaha ekonomi produktif di Kecamatan Masbagik dan Kecamatan Sikur, Selasa (11/11). Bantuan berupa uang santunan masing-masing sebesar Rp 1 juta, selain jumlah yang sama pada jenis 8 kelompok usaha unggas.
Santunan Bazda Lotim itu melengkapi santunan sebelumnya kepada fakir miskin dan para marbot yang jumlahnya menyentuh hampir 9.000 warga pada 1 Muharram lalu. “Ini salah satu bentuk kepedulian pak Bupati Lombok Timur yang terus-menerus menyuarakan pentingnya memperhatikan masyarakat miskin,” kata Ketua Bazda Lombok Timur, H.Rawitah Asy’ari, ketika memberikan sambutan pada penyaluran dana bantuan di Gedung Bazda setempat.
Rawitah mengatakan, berkali-kali Bupati menyebut agar Ummat Islam jangan menjadi orang yang mendustakan agama. Ciri-ciri orang itu, yakni tidak perduli terhadap orang yang kurang mampu. “Bvazda Lotim tidak ingin mendustakan agama sehingga ini salah satu bentuk dari amalan itu,” kata Rawitah yang mengaku bukan ulama dan hanya mengutip kata-kata yang sering diucapkan ulama.
Para pelaku usaha ekonomi itu datang dari seluruh desa di dua kecamatan. Mereka menggeluti jenis usaha yang beragam, mulai dari pedagang bakulan, warung sembako, asesoris, dan lain-lain. Kehadiran mereka memberi nuansa baru Bazda Lotim menjadi lebih semarak.
Menurut Rawitah, penyaluran bantuan itu tidak lepas dari peran para muzaki yang secara konsisten menyalurkan dana zakatnya lewat Bazda Lotim sebanyak Rp 500-an juta hingga Rp 700-an juta setiap bulan. Penyaluran bantuan kepada pelaku usaha ekonomi produktif itu sendiri dinilai penting dalam mengentaskan kemiskinan sesuai program Bupati Lotim yang 100 persen prorakyat.
Salah seorang penerima bantuan asal Lendang Nangka, Hairuni, berterima kasih kepada Bazda khususnya Bupati Lotim yang telah memperhatikan kehidupan rakyat kecil. Haeruni sendiri menggeluti usaha sembako di ruang tamu rumahnya setelah suaminya (alm) Mastur, meninggal dunia. “Saat ini masih ada yang ditanggung ibu di rumah, yakni satu anak yang belum menikah dan satu anak yang sudah menikah yang masih numpang di rumah,” ujar salah seorang putri Haeruni, Susilawati.
Menurut Haeruni, sejak membuka usaha, bantuan seperti ini baru pertama kali diterimanya. “Selama ini ibu saya mengandalkan hidup dari berjualan sembako dan snack di rumah. Selebihnya tidak ada kerjaan apa-apa. Jika tidak bekerja, biasanya sehari bisa habis Rp 100 ribu untuk menutupi biaya dapur,” papar Susilawati. Lewat usaha kecil-kecilan itu, kebutuhan sehari-hari bisa terpenuhi.
Bantuan itu sendiri diterima setelah mengajukan proposal beberapa waktu lalu. Sedangkan terkait kiprah Bazda dalam penyaluran bantuan, ia mengaku mendengarnya ketika salah seorang adik iparnya, Yulia, menerima bantuan Bazda Lotim saat melahirkan di rumah sakit. “Waktu itu adik ipar saya kesulitan uang karena terlambat mengurus BPJS. Oleh pihak rumah sakit dianjurkan ke Bazda. Alhamdulillah, biaya persalinan dengan cara operasi itu berhasil tertutupi,” tuturnya.
Sedangkan Baiq Eni, penerima bantuan Bazda dari Kecamatan Masbagik, mengaku berjualan asesoris untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ia berterima kasih kepada Bazda khususnya Bupati Lombok Timur, H.Moh.Ali bin Dachlan, yang terus-menerus membantu rakyat miskin. Selain meminta bantuan ditingkatkan jumlahnya ditahun-tahun mendatang, ibu dua anak ini pun mengemukakan agar teman-temannya yang kurang mampu lainnya pun diberikan bantuan serupa.